KABARCITA - Pada bulan Februari, sebuah perusahaan rintisan bernama Figure AI dengan ambisi membuat robot futuristik, mulai mengumpulkan dana dengan valuasi hampir US$40 miliar atau sekitar Rp671,67 triliun. Figure AI berencana menempatkan lebih dari 200. 000 robot di jalur perakitan dan rumah pada tahun 2029, menghadapi tantangan teknik yang sudah ada selama beberapa dekade.
Meskipun demikian, Figure AI masih memiliki langkah panjang untuk dicapai. Perusahaan ini tidak memiliki pendapatan tahun lalu dan hanya memproduksi beberapa lusin robot, berdasarkan dokumen yang disebarkan kepada investor. Dokumen tersebut juga menyebutkan bahwa Figure telah mengontrak BMW sebagai pelanggan pertamanya dan memperkirakan akan menghasilkan pendapatan US$9 miliar pada tahun 2029.
Pendiri Figure, Brett Adcock, menyatakan bahwa perusahaannya adalah "saham swasta paling dicari di pasar sekunder" dan mencantumkan Figure di atas perusahaan lain seperti SpaceX dan OpenAI. Namun, perusahaan ini menarik perhatian Silicon Valley karena ambisinya untuk mengumpulkan dana yang membuatnya menjadi salah satu perusahaan swasta paling berharga di Amerika.
Adcock telah aktif memposting di media sosial mengenai minat terhadap saham Figure dan memperlihatkan kemitraan dengan BMW sebagai bukti kemajuan perusahaan. Namun, ia tidak merespon permintaan komentar dari WSJ. Pada 31 Maret, Adcock membagikan video robot humanoid yang bekerja di BMW dan menyebutnya bukan uji coba.
Seorang juru bicara BMW menyatakan bahwa mereka memiliki tiga robot untuk evaluasi teknis, dan kini lebih dari tiga robot telah digunakan dalam situasi nonproduksi dan produksi langsung. Figure berencana mengumpulkan US$1,5 miliar dalam putaran pendanaan terbaru dengan valuasi US$39,5 miliar.
Narasumber https://kabarcita.blogspot.com