KABARCITA - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bertemu dengan Presiden Suriah, Ahmed al-Sharaa, di Riyadh, Arab Saudi, pada Rabu (14/5/2025). Pertemuan ini terjadi menjelang pertemuan puncak antara AS dan negara-negara Teluk Arab. Dalam pertemuan ini, Trump menyatakan keinginannya untuk mencabut sanksi terhadap Suriah dan mendorong Sharaa untuk menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Dia juga meminta Sharaa untuk mengikuti langkah Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel.
AS berharap Arab Saudi juga akan bergabung dengan Perjanjian Abraham, tetapi diskusi tentang ini terhenti karena perang Gaza, dengan Arab Saudi menegaskan bahwa normalisasi tidak akan terjadi tanpa negara Palestina. Trump menyatakan bahwa Arab Saudi pada akhirnya akan bergabung dengan perjanjian tersebut. Pencabutan sanksi AS menjadi dukungan penting bagi Sharaa, yang berjuang untuk menguasai negara setelah menggulingkan mantan Presiden Bashar Al Assad pada bulan Desember. Hal ini akan membuka peluang untuk bantuan internasional dan investasi ke Suriah.
Namun, Israel tetap skeptis terhadap pemerintah Sharaa, yang dianggap sebagai jihadis meski telah memutuskan hubungan dengan Al Qaeda. Israel memperkuat operasi militer di wilayah Suriah selatan dan memperingatkan pemerintah Suriah agar tidak mengerahkan pasukan di wilayah tersebut.
Selama kunjungan Trump di kawasan Teluk, ia juga menghadiri upacara dan transaksi bisnis, termasuk komitmen investasi dari Arab Saudi sebesar US$ 600 miliar dan penjualan senjata AS senilai US$ 142 miliar. Trump dijadwalkan melanjutkan perjalanannya ke Doha, Qatar, untuk berpartisipasi dalam kunjungan kenegaraan, di mana Qatar diharapkan akan mengumumkan investasi besar. Setelah itu, Trump akan terbang ke Abu Dhabi untuk bertemu para pemimpin UEA sebelum kembali ke Washington atau mungkin terbang ke Turki untuk pertemuan antara pemimpin Rusia dan Ukraina.
Narasumber https://kabarcita.blogspot.com